Kamis, 10 Mei 2012

Relative Strength Index


Relative Strength Index 


Indikator ini adalah indikator ke dua yang akan kita bahas dalam buku ini. RSI merupakan salah satu indikator yang paling luas digunakan oleh trader dan investor.
Dikembangkan oleh J. Welles Wilder Jr. sejak tahun 1970-an dan pertama kali dipublikasikan melalui bukunya New Concepts in Technical trading systems.

 
Ada banyak penggunaan RSI yang diperkenalkan oleh Wilder dalam bukunya tersebut, namun kita hanya akan membahas bagian terpenting yang masih memiliki validitas tinggi.
RSI mungkin dapat didefinisikan sebagai indikator yang mengukur kekuatan relatif pasar berdasarkan perbandingan antara kenaikan dan penurunan, yang ditampilkan dalam bentuk indeks yang bergerak antara level 0 (nol) hingga 100.


 
Penggunaan RSI

Ada tiga variasi penggunaan RSI yang harus diperhatikan karena akurasi sinyalnya yang masih cenderung tinggi.

1. Identifikasi puncak dan lembah harga (Top & Bottom Recognition)


Puncak dan lembah harga diindikasikan melalui RSI yang bergerak ke atas area 70 atau turun kebawah area 30. Beberapa analis lebih menyukai penggunaan 80 sebagai area ekstrim atas atau lebih dikenal dengan istilah overbought dan area 20 sebagai level ekstrim bawah atau oversold.
Sebagai contoh, gambar 5 menunjukkan kepada Anda bagaimana RSI memberikan indikasi harga tertinggi dan terendah yang terjadi pada grafik EURJPY. Ketika harga mencapai level dasar, RSI telah memasuki area oversold di bawah level 30, kemudian harga bergerak naik membentuk puncak (top) yang diikuti oleh RSI di atas 70 (overbought), dan turun kembali membentuk dasar yang ditandai dengan penurunan RSI kembali ke bawah level 30.



 

 Gambar 5  RSI indikasikan puncak dan lembah harga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar